Sunday, January 10, 2010

State of War

"The Secret History of the CIA and the Bush Administration' "

Buku Baru Tentang Operasi Rahasia AS


Sebuah buku terbaru tentang operasi rahasia CIA di Iraq. State of War:The Secret History of the CIA and the Bush Administration' hanya ambisi pemerintah Bush Sebuah buku baru tentang operasi rahasia pemerintah AS terhadap terorisme membeberkan bagaimana CIA (Badan Intelijen Pusat) merekrut seorang pakar ilmu bius warga Iraq-Amerika di tahun 2002 untuk mendapatkan informasi dari abangnya, seorang tokoh yang menangani program nuklir Saddam Hussein. Dr. Sawsan Alhaddad dari Cleveland mengadakan perjalanan berbahaya ke Iraq demi CIA. Buku itu mengatakan saudara laki-lakinya terkejut dengan pertanyaannya soal program nuklir karena, katanya, program tersebut telah dihentikan selama satu dekade (sepuluh tahun).



Wartawan New York Times (NYT) James Risen menuliskan anekdot tersebut untuk menggambarkan bagaimana CIA sengaja mengabaikan informasi bahwa Iraq tidak lagi memiliki senjata penghancur massal. Bukunya yang berjudul 'State of War: The Secret History of the CIA and the Bush Administration' menggambarkan operasi rahasia perang terorisme yang dilancarkan pemerintah Bush. Pengungkapan terang-terangan dalam buku itu menjadi inti laporan ekstensif suratkabar NYT tentang kebijakan menyadap telepon yang dilakukan Badan Keamanan Nasional (NSA). Buku tersebut mengatakan Dr. Alhaddad pulang ke negaranya pertengahan September 2002 dan melakukan serangkaian pertemuan dengan analis CIA.


Dia menyampaikan informasi dari saudara laki-lakinya itu bahwa tidak ada lagi program nuklir di Irak. Seorang tokoh CIA kemudian mengatakan kepada suami Dr. Alhaddad bahwa badan itu meyakini saudara laki-lakinya itu berbohong. Secara keseluruhan, buku itu mengatakan, sekitar 30 anggota keluarga Iraq kembali ke negara asal mereka untuk menghubungi para pakar senjata Iraq, dan mereka semua melaporkan program itu sudah dihentikan. Oktober 2002, sebulan setelah perjalanan dokter tersebut ke Baghdad, badan intelijen AS itu mengeluarkan Perkiraan Intelijen Nasional yang menyimpulkan Iraq memulai kembali program nuklirnya. Dalam buku itu, yang mengutip secara luas narasumber tak bernama, Risen mengatakan program mata-mata NSA dilakukan tahun 2002 setelah CIA mulai menangkapi tokoh-tokoh penting --yang selalu disebut AS sebagai Al-Qaidah di luar negeri-- dan mengambil komputer, telepon selular dan telepon pribadi mereka. CIA kemudian menyerahkan nomor telepon dan alamat e-mail dari alat komunikasi tersebut kepada NSA, yang kemudian mulai memantau nomor telepon tersebut, kata buku itu, yang mengatakan hal ini mengarah kepada perluasan pemantauan, baik di luar negeri dan di AS sendiri. Dalam bab lain tentang sebuah 'operasi merah', buku itu mengatakan seorang tokoh CIA secara keliru mengirim seorang dari sejumlah agen Irannya yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi setiap mata-mata yang dimiliki badan intelijen itu di Iran. Buku itu mengatakan sang agen tersebut ternyata seorang agen ganda yang kemudian menyerahkan data tersebut kepada pejabat keamanan Iran. Buku itu mengatakan informasi tersebut mengacaukan jaringan mata-mata CIA di Iran, dan mengutip sumber CIA yang mengatakan akibatnya beberapa agen AS ditangkap dan di penjara.

No comments:

Post a Comment

DRAMA INDONESIA

Drama Indonesia Slideshow: Royun’s trip from Jakarta, Java, Indonesia to Bogor was created by TripAdvisor. See another Bogor slideshow. Take your travel photos and make a slideshow for free.